Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah 2012 diukur dari persentase PDRB atas dasar harga konstan 2000 meningkat sebesar 9,27 persen

Tanggal Rilis	:	5 Februari 2013
Ukuran File	:	0.29 MB

Abstraksi

Pertumbuhan Ekonomi Sulawesi Tengah pada tahun 2012 yang diukur dari persentase kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga konstan 2000 meningkat sebesar 9,27 persen terhadap tahun 2011. Nilai PDRB atas dasar harga konstan 2000 naik dari 19.237 miliar tahun 2011 menjadi Rp 21.019 miliar tahun 2012. Seluruh sektor ekonomi mengalami pertumbuhan positif. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi pada sektor pertambangan dan penggalian yang mencapai 26,69 persen. Disisi lain, pertumbuhan ekonomi tanpa migas pada tahun 2012 mencapai 9,45 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi total.
Nilai PDRB Sulawesi Tengah pada tahun 2012 atas dasar harga berlaku mencapai Rp 51.062 miliar, sedangkan pada tahun 2011 mencapai Rp. 44.312 miliar atau naik sebesar 6.750 miliar.
Sektor pertanian walaupun tumbuh 6,19 persen, tetapi tetap menjadi sumber pertumbuhan ekonomi utama yaitu 2,42 persen, selanjutnya diikuti sektor pertambangan dan penggalian yang tumbuh 26,99 persen dengan menyumbang pertumbuhan ekonomi sebesar 1,54 persen.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah triwulan IV/2012 tumbuh 7,83 persen dibandingkan triwulan III/2012 (q to q), dan jika dibandingkan triwulan IV/2011 (y-on-y) tumbuh sebesar 10,97 persen.
Pada triwulan IV 2012 semua sektor mengalami pertumbuhan ekonomi jika dibandingkan dengan triwulan III 2012 (q to q) Adapun pertumbuhan ekonomi tertinggi di triwulan IV 2012 adalah sektor pertambangan dan penggalian, tumbuh 107,75 persen.
Besaran PDRB atas dasar harga berlaku pada triwulan IV/2012 mencapai Rp 13.835 miliar,sedangkan pada triwulan III/2012 mencapai Rp 12.811 miliar jadi selama triwulan IV/2011 besaran ekonomi mengalami peningkatan sebesar 1.024 miliar adapun PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada triwulan yang sama adalah Rp 5.629 miliar.
Pertumbuhan ekonomi Sulawesi Tengah tahun 2011 didukung oleh sebagian besar komponen PDRB penggunaan kecuali konsumsi LNPRT yang justru mengalami kontraksi. Pertumbuhan tertinggi pada pembentukan modal tetap bruto 16,66 persen, diikuti komponen ekspor barang dan jasa sebesar 13,57 persen, impor barang dan jasa 11,51 persen, perubahan inventori 10.33 persen, konsumsi rumah tangga 7,05 persen serta konsumsi pemerintah 6,33 persen. Konsumsi LNPRT mengalami pertumbuhan minus 0,28 persen.
Pertumbuhan ekonomi tahun 2012 sebesar 9,27 persen bersumber dari konsumsi rumah tangga 3,92 persen, pembentukan modal tetap bruto atau investasi fisik 3,28 persen, ekspor barang dan jasa 2,19 persen, pengeluaran impor barang dan jasa yang merupakan faktor pengurang 1,39 persen, konsumsi pemerintah 1,13 persen, perubahan inventori 0,13persen, dan konsumsi LNPRT minus 0,004 persen.
Dilihat dari pola distribusi PDRB menurut penggunaan tahun 2012 tampak bahwa konsumsi rumah tangga masih merupakan penyumbang terbesar yaitu sebesar 57,29 persen, kemudian pembentukan modal tetap bruto 19,55 persen, ekspor 18,23 persen, konsumsi pemerintah 17,61 persen, dan impor 15,66 persen, konsumsi lembaga non profit 1,55 persen, dan perubahan inventori 1,43 persen.
Pertumbuhan ekonomi menurut penggunaan triwulan IV/2012 (q to q) 7,83 persen, tertinggi ditunjang oleh pertumbuhan pada komponen ekspor barang dan jasa sebesar 25,80 persen dengan sumber pertumbuhan sebesar 3,98 persen sekaligus merupakan sumber pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Pada tahun 2012 nilai PDRB per kapita telah mencapai Rp 18,50 juta (US$ 1.977,92), artinya naik sebesar 12,05 persen terhadap PDRB perkapita tahun sebelumnya.

Berita Resmi Statistik Terkait